Crowdshake - Mencegah Kematian Akibat Gempa dengan Smartphone
Crowdshake menggantikan sistem peringatan dini mahal dengan jaringan telepon genggam. Ketika salah satu smartphone mulai gemetar, ia dapat memperingatkan orang lain di dekatnya untuk mencari tempat berlindung sesegera mungkin.
Crowdshake adalah sebuah proyek Jaringan Seismik Berbasis Komunitas, yang menjadikan seismometer hanya seukuran saku, berdiri sendiri, dan dapat menggambarkan perambatan gempa dengan baik:
Selama tiga tahun terakhir, warga Pasadena telah menggunakan akselerometer dan barometer yang tersedia di smartphone dalam aplikasi Crowdshake yang bisa mereka dapatkan dari Android App Store ini.
Karena gempa merambat dengan kecepatan sekitar 5 kilometer per detik, peringatan dini dapat memberikan waktu sekitar 10 hingga 20 detik untuk mencari tempat berlindung. Peringatan dini berbasis smartphone ini jauh lebih murah dari early warning system global yang harganya mencapai milyaran dolar.
Namun aplikasi ini masih memiliki tantangan, terutama dalam aspek legal, dimana ada kemungkinan aplikasi ini memberikan "false alert".
Crowdshake diharapkan dapat menciptakan sebuah jejaring "earthquake-sensing smartphone", memicu peringatan kepada perangkat terdekat ketika getaran terdeteksi oleh gadget lain di sekitar pusat gempa.
Didevelop oleh Caltech Community Seismic Network, aplikasi ini menggunakan accelerometer, GPS dan ketepatan akurasi waktu untuk menyediakan data tentang gempacbumi. Agar berfungsi dengan baik, aplikasi ini bergantung kepada jejaring smartphone yang menggunakan aplikasi ini bersama-sama. Ketika accelerometer mendeteksi hentakan tiba-tiba pada saat yang sama dan lokasi yang berdekatan, maka aplikasi bisa mendeteksi gempa bumi yang tengah terjadi. Dari data simultan ini, aplikasi bisa menerapkan metode triangulasi dari episentrum dan secara otomatis mengirimkan peringatan kepada pengguna lain di radius yang berdekatan.
Salah satu finalis dari Vodafone's Wireless Innovation Project ini dapat diunduh dari Google Play.
Crowdshake adalah sebuah proyek Jaringan Seismik Berbasis Komunitas, yang menjadikan seismometer hanya seukuran saku, berdiri sendiri, dan dapat menggambarkan perambatan gempa dengan baik:
Selama tiga tahun terakhir, warga Pasadena telah menggunakan akselerometer dan barometer yang tersedia di smartphone dalam aplikasi Crowdshake yang bisa mereka dapatkan dari Android App Store ini.
Karena gempa merambat dengan kecepatan sekitar 5 kilometer per detik, peringatan dini dapat memberikan waktu sekitar 10 hingga 20 detik untuk mencari tempat berlindung. Peringatan dini berbasis smartphone ini jauh lebih murah dari early warning system global yang harganya mencapai milyaran dolar.
Namun aplikasi ini masih memiliki tantangan, terutama dalam aspek legal, dimana ada kemungkinan aplikasi ini memberikan "false alert".
Crowdshake diharapkan dapat menciptakan sebuah jejaring "earthquake-sensing smartphone", memicu peringatan kepada perangkat terdekat ketika getaran terdeteksi oleh gadget lain di sekitar pusat gempa.
Didevelop oleh Caltech Community Seismic Network, aplikasi ini menggunakan accelerometer, GPS dan ketepatan akurasi waktu untuk menyediakan data tentang gempacbumi. Agar berfungsi dengan baik, aplikasi ini bergantung kepada jejaring smartphone yang menggunakan aplikasi ini bersama-sama. Ketika accelerometer mendeteksi hentakan tiba-tiba pada saat yang sama dan lokasi yang berdekatan, maka aplikasi bisa mendeteksi gempa bumi yang tengah terjadi. Dari data simultan ini, aplikasi bisa menerapkan metode triangulasi dari episentrum dan secara otomatis mengirimkan peringatan kepada pengguna lain di radius yang berdekatan.
Salah satu finalis dari Vodafone's Wireless Innovation Project ini dapat diunduh dari Google Play.
Comments
Post a Comment