Abi Danesh

Bangunlah segera untuk melakukan sholat apabila mendengara adzan walau bagaimanapun keadaannya. Baca, Telaah dan dengarkan Al-Quran atau dzikirlah kepada Allah dan janganlah engkau menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada manfaatnya. Bersungguh-sungguhlah untuk bisa berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih. Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang pembicaraan sebab hal ini semata-mata tidak akan mendatangkan kebaikan. Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang dan tentram. Jangan bergurau karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus-menerus. Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti. Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya dalam bentuk apapun dan jangan berbicara kecuali yang baik. Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab pri

1.   Hendaklah engkau mempunyai  wirid  harian dari kitabullah tidak kurang dari satu juz. Usahakan mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari. 2.  Hendaklah engkau membaca Al-Qur’an dengan baik, memperhatikannya dengan seksama dan merenungkan artinya. 3.  Hendaklah engkau mengkaji Sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf. Banyak membaca hadist Rasulullah saw, minimal hafal 40 hadist dalam Al-Arba’in An-Nawawiyah. Dan juga mengkaji pokok-pokok aqidah dan fiqih.   4. Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu. Disamping itu perhatikan faktor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh serta hindarilah faktor-faktor penyebab lemahnya kesehatan.   5.  Hendaklah engkau menjauhi sikap berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh, dan minuman perangsang lainnya. Hindarkan sama sekali rokok.   6.  Hendaklah engkau perhatikan ke

Saat sedang melakukan testing aplikasi berbasis java, sering saya tidak dapat menjalankan tomcat server yang running pada port 8080, karena proses sebelumnya masih nyangkut dan mengokupasi port tersebut. Untuk dapat meng-kill proses tersebut, caranya bisa dilakukan seperti dalam gambar di bawah ini: Selain perintah diatas, dapat juga kita gunakan perintah berikut: ‘netstat -anp|grep :8080[[:blank:]]’

Jika pom.xml dependencies tidak dapat mendownload jar tertentu dari maven repository, maka kita dapat menambahkan secara manual ke dalam local maven repository kita. Sebagai contoh, misalnya kita ingin menambahkan dependency primefaces yang belum tersedia di maven repository, maka agar kita dapat menggunakannya dependency seperti berikut: <!– Primefaces dependency –> <dependency> <groupId>org.primefaces</groupId> <artifactId>primefaces</artifactId> <version>3.4</version> </dependency> maka kita harus menjalankan perintah mvn di konsole seperti di bawah ini, setelah mendownload jar yang dibutuhkan: mvn install:install-file -DgroupId=org.primefaces -DartifactId=primefaces -Dversion=3.4 -Dpackaging=jar -Dfile=./primefaces-3.4.jar

Kondisi keagamaan, politik, ekonomi, sosial dan moral arab jahiliyah yang buruk, tentu sudah banyak orang yang mendengar, walaupun keburukan tersebut tidak sebanding dengan hancurnya peradaban bangsa lain di sekitar jazirah arab, seperti Byzantium, Persia, dan India. Bagaimana peperangan diantara kabilah-kabilah, kemusyrikan mereka, dan sebagainya, tidak perlu lagi diceritakan disini. Akan tetapi, tidak semua masyarakat Arab jahiliyah jahat, biadab, dan berkarakter negatif. Banyak juga dari mereka yang baik, tidak berzina, tidak minum khamr, tidak menumpahkan darah, tidak berbuat zalim, tidak memakan harta anak yatim, dan bersih dari transaksi riba. [1]  Terdapat karakter positif yang menjadi modal tegaknya panji Islam. Di antaranya adalah: Pandai dan Cerdik Hati mereka bersih dan belum terkontaminasi oleh filsafat, mitos dan khurafat, tidak seperti masyarakat India, Romawi dan Persia yang hatinya telah terjangkit penyakit-penyakit tersebut. Berbeda dengan

Teman baikku yang bijak berkata: “doakan saja mereka supaya menjadi seperti Umar bin Khattab”. Sebuah komentar yang sangat dalam. Ingatan pun melayang ke puluhan tahun silam, saat aku masih sering diajak bapakku berjualan bunga di emperan toko di jalan Melawai Blom M. Aku masih duduk di kelas 3 SD waktu itu. Saat menemani bapak berjualan bunga, ada satu pemandangan yang terbiasa aku lihat saat itu. Bapak dengan tangan kiri memegang erat sepeda tuanya, dan tangan kanan memegang pisau dan diacungkan ke arah petugas kamtibmas (sekarang satpol PP). Lebih baik mati bersimbah darah daripada sepeda dan dagangan bunga penyambung hidup keluarganya disita oleh negara. Separuh dari kakak kandungku mati muda karena bapak tentu tidak sanggup membayar biaya berobat saat mereka sakit keras. Tapi dengan segala ketekunan, keringat dan darahnya, beliau masih mampu menyekolahkan separuh anak-anaknya sampai selesai, dengan bermodalkan sepeda tuanya, dan sekeranjang bunga yang kadang diin

Scene 1: Disebuah bus kota di jalur lebak bulus – blok m yang padat, dengan sopir ugal-ugalan, seorang ibu yang sedang hamil tua tampak kesusahan bergelayutan. Disekelilingnya banyak lelaki muda dan perempuan-perempuan yang asyik duduk tanpa merasa ada sesuatu yang tidak sesuai. Scene 2: Seorang nenek sudah hampir 30 menit berusaha menyeberang di ruas jalan raya yang searah, tepat di zebra cross, dengan tak ada satu pun pengendara kendaraan bermotor yang sudi memberikan jalan. Karena terlalu lama menunggu, sang nenek memberanikan diri melangkah… Baru 3 langkah ia melewati zebra cross, tampak sebuah sedan mewah eropa yang bukannya mengurangi kecepatan, malah tancap gas sambil menekan klakson keras-keras dan berjalan zigzag. Sang nenek hanya bisa tertegun sambil memegang dada kirinya erat-erat. Scene 3: Seorang murid SMU di kalimantan yang juara olimpiade kimia, gagal masuk ke UI karena tidak memiliki biaya. Scene 4: Seorang korban pengeroyokan yang babak be

Obrolan santai sehabis olahraga pagi bareng. Kamu masih semangat dan aku sudah membaca koran yang ada di hadapan aku. Membahas soal masa depan jakarta, betapa bijak komentarmu. “Sudah berdoa?” tanyamu, dan kujawab “Iya, sepanjang hari.” Dan kau pun santun menyambung dengan “Apakah sudah benar adab dan caramu berdoa?” Kujawab dengan senyuman geli. Kamu pun tersenyum sedikit sadis. Melihat kamu seperti ini menimbulkan kekagumanku pada sosokmu yang semakin hari semakin luar biasa. Bisa dibilang aku sedikit cemburu pada, misalnya laju pertambahan hafalan Qur’an mu yang jauh lebih baik dari aku. Spontan aku berujar, “Ah, punya satu aja yang kayak kamu rasanya bahagia banget, apalagi …”. Belum sempat aku menyelesaikan, sosokmu sontak berubah dari seseorang yang sejuk anggun menjadi seperti medusa yang siap mengutuk aku dengan tatapanmu. Ah, kuurungkan saja lah meneruskan kalimat yang belum sempat aku tuntaskan. Ah, kupeluk saja dirimu dan berkata, “Punya satu a

Kamu bangun pagi hari di rumah dengan perasaan nyaman dan rileks. Kamu berangkat meninggalkan rumah dengan riang gembira di pagi hari. Menikmati penuh makan siangmu. Pulang ke rumah tepat waktu. Tubuh kamu terasa segar, bugar dan sehat. Kamu punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama keluarga dan sahabat kamu.

Naik transportasi publik satu kali dalam seminggu. Tidur lebih cepat dan bangun lebih pagi. Mandi sebelum subuh, dan berpakaian kerja sepagi mungkin. Sehari tanpa koneksi internet, radio dan televisi. Lakukan satu hal yang menyenangkan sekali saja dalam seminggu, pada perjalanan anda pulang ke rumah selepas bekerja. Makan sianglah bersama sahabatmu, jangan klien atau teman kantor.

Kamu tutup matamu selama satu menit, dan bayangkan satu scene yang menyenangkan. Hapus tiga non-esensial item di todo list mu tanpa mengerjakannya. Bersihkan meja kerjamu dari segala hal, kecuali pekerjaan utama. Kurangi obrolan nggak penting dan ga ada hubungannya dengan pekerjaan saat jam kerja.

Mengakses informasi lebih banyak dari yang mampu kamu serap. Mengerjakan tugas dengan time-frame yang tidak realistis. Kalender kamu penuh sesak dengan aktivitas dan meeting. Menelantarkan tugas penting untuk menghabiskan waktu bercengkrama nggak penting atau eksis di jejaring sosial. Menghabiskan waktumu untuk terlalu sering melihat ke belakang.

Kamu adalah apa yang kamu kerjakan, bukan titlemu. Tidak ada kata terlambat. Banyak orang sukses yang memulai perjalanan suksesnya di atas usia 40 tahun. Sebagian besar Miliarder mendapatkan satu miliar pertamanya perlahan-lahan, bertahun-tahun.

Jangan sisakan apapun pekerjaan yang ada dalam todo list anda hari ini. Usahakan menyelesaikannya hari itu juga tepat waktu. Selesaikan pekerjaan dengan urutan paling penting lebih dulu. Kerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu. Hindari bekerja secara paralel. Rehat secara periodik untuk menjaga kesegaran anda sepanjang hari. Berikan reward kepada diri sendiri atas tugas dan pekerjaan yang berhasil dituntaskan.

Menghabiskan waktu untuk kegiatan yang bukan prioritas. Underestimate terhadap waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Membiarkan terlalu banyak interupsi. Terlalu sering menjawab "ya" bagi permintaan yang diajukan orang lain, yang menghabiskan waktu anda. Gengsi dalam meminta bantuan kepada orang lain, yang bisa membuat anda menyelesaikan tugas lebih cepat.

Tinggalkan kantor anda tepat waktu, beberapa hari dalam seminggu. Selesaikan apa yang harus anda selesaikan tepat waktu. Kurangi waktu menonton TV. Kurangi waktu berselancar di Internet dan jejaring sosial, kecuali memang itu pekerjaan anda. Terapkan filing dokumen, agar semua tetap dalam kontrol anda. Gunakan gadget yg secara efektif dan mudah dapat membantu anda menjadi lebih efisien. Biasakan mengerjakan satu tugas dalam satu waktu. Hentikan mengerjakan sesuatu secara paralel. Tidur yang cukup dan berkualitas. Singkirkan sumber informasi yg tdk penting dan berpengaruh bagi target anda, misalnya majalah, koran, dll. Alokasikan beberapa jam dalam seminggu untuk rekreasi, penyegaran dan bebas dari urusan pekerjaan. Bacalah buku dan artikel ttg manajemen waktu secara bertahap, dan terapkan sedikit demi sedikit. takes your time, ojo kesusu.